Sihir Dari Fountain Pen

 

 

Gila, men!” Wawan setengah berteriak pada kawannya Jono, Sungguh ini adalah keterkejutan gue tentang pena air mancur atau biasa disebut pulpen  tinta atau fountain pen. 

Heh elu kenapa sih?” Tanya Jono. 

Wawan menjawab,” Tahu gak, ternyata kolektor dan penggila fountain pen di seluruh dunia sangat luar biasa banyak. 

“Elu baru tahu?” tanya Jono, “Mereka bisa mengoleksi lebih dari 15 pena tinta per orang.” 

Memang sih, mayoritas penggila itu ada di Amerika, Eropa, dan sedikit di Asia seperti Jepang, Korea, Malaysia, India, dan Vietnam,” Jono melanjutkan. 

Tapi orang yang ada di depan lu ini termasuk ‘orang gila itu,” kata Jono sambil senyum-senyum,”Gue  punya 20 biji pena Tinta hehehehe.”  

“Elu? Punya 20 lebih?” tanya Wawan pada Joni. 

Jono menganggukkan kepalanya sambil tersenyum serasa habis menang undian SDSB. 

“Jadi temen gue orang ‘gila’ juga ye?Wawan memastikan,”Jadi percuma dong gue kasih info kaget tadi?” 

“Ya iyaaaa laaah,” sindir Jono. 

“Kenapa lu jadi “gila” kaya gitu men?” tanya Wawan penasaran.  

“Orang cinta tuh susah ye dijelaskan,” kata Jono sambil sedikit jaim. 

“Gue suka karena pertama modelnya antik  unik.” 

“Kaya Sailor yang gue punya desainnye bintang-bintang kombinasi hitam dan titik-titik terang persis langit malem, saat gue nulis ada sensasi di alam terbuka yang berbintang.” 

“Terus Screveiner gue yang unik chopper seperti besi baja kuat, seolah gue sedang menikmati hebatnya tehnologi tingkat tinggi Jerman.” 

“Terus Montblanc gue, itu seperti seorang bisnismen yang sukses, boleh dong ya membayangkan sebagai seorang pebisnis top atau penulis terkenal sebab yang pake itu juga penulis terkenal.” 

“Terus pulpen Cross gue, yang pernah dipake Clinton sama Bush buat tanda tangan keputusan penting.” 

“Belum lagi saat tinta menggores kertas....wuih rasanya puas bingits,” Jelas Jono. 

Wawan begitu terkesima dengan penjelasan Jono tentang kenapa dia cinta banget sama pena fountain. 

“Bisa kayak gini nih orang,” Gumam Wawan. 

Emang sih bro, harga FP, begitu gue sebut Fountain Pen, mahal.” 

Tapi kalau nib buat nulisnya dari emas ya wajar dong mahal, belum lagi ada logam-logam kelas atas dipakai, dan ukiran-ukiran di mata pena...wuiiih.” 

“Tapi nulis pakai pena lima ribu perak juga bisa,” protes Wawan. 

Jiaaaa temen gue kok kudet yeeee, elu tahu gak buat pebisnis kalau tanda tangan kontrak nilainya milyaran terus pakai pulpen lima rebu perak, apa kata dunia,” Jono tambah semangat menerangkan. 

“Wah gue bisa jadi gila deh denger lu ngomong,” kata Wawan. 

“Udeh yuk bro gue ajak ke butik pulpen pebisnis di PI, entar lu bisa lihat-lihat, ajak Jono. 

“Boleh-boleh gue sekalian ngelengkapin riset gue kenapa orang bisa tergila-gila FP.” 

Setibanya di butik FP Wawan dan Jono melihat-lihat. “Jon, kok keren-keren ya FP-nya. 

“He he he he .... itulah yang bikin gue kepincut.” 

Wawan pun melihat-lihat. 

Dari melihat-lihat lalu penasaran lalu matanya tertuju pasa sebuah pena warna hitam dengan klip emas. Dari melihat-lihat lalu ingin tahu lebih dalam. 

Selanjutnya berujung tanya-tanya ke wiraniaganya. Banyak pertanyaan dilontarkan Wawan. Ujung dari aktifitas Wawan di boutiq pena itu adalah digeseknya kartu debitnya. 

“Wan kamu serius?” tanya Jono. 

“Ya aku serius,” jawab Wawan. 

Jono pura-pura tidak melihat apa yang dilakukan Wawan tapi dia melirik angka di mesin EDC : Rp. 15.000.000,00. 

Hihihihi Wawan tersihir oleh FP,” Jono tertawa dalam hati. 

Sihir Dari Fountain Pen

    “ Gila , men ! ” Wawan setengah berteriak pada ka w annya Jono , ” Sungguh ini adalah keterkejutan gue tentang pena air mancur atau b...